Kembali

Tips Milenial Jalankan Investasi Properti

25 August 2021

Properti saat ini memang menjadi bidang investasi yang semakin diminati. Tidak hanya oleh kalangan dewasa, tapi kaum muda milenial pun sekarang sudah banyak yang mulai berinvestasi pada properti. Properti memang investasi jangka panjang yang sangat menguntungkan karena nilainya yang selalu naik. Tidak hanya itu keuntungan dari investasi properti ini juga bisa muncul dari cara menyewakannya (cash flow). Apalagi dengan adanya UU Omnibus Law Cipta Kerja, membuat perizinan pada sektor properti ini jadi semakin mudah. Lalu bagaimana cara atau tips menjalankan investasi properti bagi kalangan milenial yang tergolong pemula? Berikut pembahasannya menurut Investor properti Anthony Sudarsono dan Direktur Eksekutif Jakarta Property Institute (JPI) Wendy Haryanto.

1.      Cek Reputasi Pengembang

Tips pertama menjalankan investasi untuk kalangan milenial adalah dengan melakukan pengecekan reputasi pengembang. Pengembang atau developer memang merupakan faktor utama yang bisa meyakinkan investor. Semakin kredibel pengembang maka investasi properti semakin berpeluang cuan besar. Maka dari itu cari dan pilihlah properti yang berasal dari developer ternama dan sudah berpengalaman. Pengembang besar memang seringkali bisa lebih dipercaya karena memiliki kualitas dan reputasi yang baik. Sebaliknya pengembang yang belum populer bukan hanya belum teruji namun juga bisa mendatangkan kerugian karena penipuan yang dilakukan.

"Reputasi developer menentukan apakah pembangunan akan diselesaikan dengan baik, karena mereka akan berupaya sekuat tenaga untuk menyelesaikan komitmen terhadap pembeli untuk menjaga reputasi mereka," kata Wendy.

2.      Cari Properti di Daerah Underdeveloped

Berikutnya, tips jalankan investasi properti untuk kalangan milenial menurut Anthony Sudarsono adalah dengan mencari properti di daerah underdeveloped. Daerah underdeveloped ini adalah kawasan yang belum terbangun dalam segi infrastruktur maupun fasilitas penunjang. Kenapa harus mencari properti di dearah underdeveloped? Karena di daerah ini umumnya properti memiliki harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan properti di daerah yang sudah lengkap fasilitasnya. Dari sinilah menurut Anthony, investor akan berpeluang memperoleh capital gain dari propertinya. Perlu diketahui bahwa capital gain dan potensi kenaikan nilai dari properti di daerah ini berkisar antara 2-3 kali lipat dari modal beli. Namun untuk mendapatkan keuntungan tersebut Anda harus menjualnya ketika daerah tersebut sudah ramai penghuni.

3.      Cari Waktu yang Tepat

Terakhir, tips untuk kalangan milenial menjalankan investasi properti adalah dengan mencari waktu yang tepat. Tidak hanya waktu penjualan, namun investor juga perlu mempertimbangkan waktu pembelian yang tepat. Mengapa demikian? Sebab menurut Anthony waktu pembelian bisa menentukan keuntungan dari harga properti di masa depan yang dapat dikantongi. Lebih lanjut Anthony menjelaskan bahwa ada dua waktu terbaik untuk melakukan pembelian properti.

Pertama adalah pembelian ketika pre-sale yakni saat pengembang memerlukan antusias yang besar. Pada waktu itu biasanya pengembang berani memberikan harga rendah. Menurut Anthony, harga pre-sale tak jauh lebih mahal dari modal yang dikeluarkan pengembang. Tapi perlu diingat, bahwa dalam pre-sale ini, Anda harus membayarkan sejumlah uang sebagai tanda jadi bahkan sebelum properti dibangun. Ini artinya Anda harus mempercayakan penuh uang pada developer dalam jangka panjang hingga kunci rumah ada di tangan.

Waktu terbaik kedua membeli properti menurut Anthony yaitu ketika krisis seperti pandemi Covid-19. Ketika masa krisis ini memang kebanyakan masyrakat akan menahan uang untuk melakukan pembelian besar-besaran seperti pada properti. Nah dari sinilah maka permintaan pada properti pun akan turun hingga membuat harga properti juga ikut turun. Nah dari sinilah Anda dengan anggaran yang ada punya kesempatan besar memiliki properti dengan harga murah untuk nantinya dijual kembali dengan harga berlipat.

 

(Asep Irwan)