Kembali

Investasi Properti di Bali Masih Menjanjikan Meski Pandemi

14 September 2021

Masa pandemi memang membuat perekonomian berjalan melambat hingga menjadikan tingkat belanja masyarakat menurun drastis. Jangankan pada barang-barang berharga tinggi, pada hal-hal pokok pun masyarakat banyak memilih untuk mencari alternatif dengan harga yang terjangkau.

Sektor Properti di Bali yang Menjanjikan

Properti menjadi salah satu sektor yang terdampak parah dari pandemi beserta efeknya tersebut. Secara umum penjualan sektor properti ini memang menurun dibanding sebelum masa pandemi. Namun ada sebuah fakta menarik yang terjadi di Bali. Sebagai pusat pariwista Indonesia dan dunia, Bali memang menghadirkan banyak hal menarik. Dari sini kemudian memunculkan perbedaan di mana sektor properti di Bali tetap menjanjikan.

Entah itu sebagai keperluan tempat tinggal atau sebagai investasi, sektor properti di Bali memang mencatatkan penjualan yang tinggi. Penjualan tinggi pada properti di Pulau Dewata ini sendiri lebih terlihat pada segmen middle up (menengah ke atas) yang menjadi incaran konsumen lokal dan luar daerah.

Greenwood Group Hadirkan Damara Village Ubud Alaya Collection

Dari fakta di atas kemudian pihak pengembang properti Greenwod Group melalui PT Baruna Realty menggandeng PT Bali Sakanti Adya menghadirkan Damara Village Ubud Alaya Collection. Proyek hunian berkonsep resort ini sendiri dihadirkan Greenwood Group di kawasan Kedewatan Ubud, Gianyar, Bali.

Kerjasama Greenwood Group dengan PT Bali Sakanti Adya terbilang sangat tepat. sebab PT Bali Sakanti Adya merupakan perusahaan Penamanan Modal Asing (PMA) asal Negara Autralia yang berafiliasi dengan Alaya Group.

Mayoritas Konsumen Datang dari Kelas Middle Up

Menurut CEO Greenwoods Group, Okie Imanto permintaan properti di Bali ini memang terbilang tinggi meski keadaan masih masa pandemi. Hal ini terlihat dari penjualan hunian kelas middle up dengan kisaran harga di atas Rp 2 miliar per unit yang cukup banyak.

“Karenanya, kami menandatangani perjanjian kerjasama dengan Perusahaan PMA Australia, yaitu PT Bali Sakanti Adya untuk mengembangkan Damara Village Ubud Alaya Collection sekaligus sebagai upaya mendorong masuknya investasi asing ke pasar properti Bali," ujarnya ungkap Okie.

Saat yang Tepat Membeli Properti

Lebih lanjut Okie menyatakan bahwa di masa pandemi ini sebenarnya merupakan waktu terbaik untuk melakukan pembelian atau transaksi kepemilikan properti baik hunian maupun komersial. Hal ini dikarenakan sekarang selain harga properti cenderung flat (tidak ada kenaikan), pembeli juga bisa mendapatkan beberapa stimulus ekonomi yang digelontorkan pemerintah berupa subsidi bunga kredit dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 0 persen. Dari beberapa keuntungan tersebut maka masyarakat sebenarnya akan semakin dimudahkan dalam melakukan Kredit Pemilikan Rumah maupun Apartemen (KPR/KPA).

“Kami bersyukur, selama didera pandemi Covid-19 Greenwoods Group masih bisa bertahan, bahkan terus berkembang. Pada 2021 ini, perseroan mencanangkan pengembangan 10 proyek baru pada sejumlah wilayah di seluruh Indonesia termasuk Ubud dan Sanur, Bali,” jelas Okie.

Mampu Membukukan Penjualan Landed dan Apartemen Sebanyak 70 Persen

Dalam penjualan melalui transaksi internet online terutama media sosial, Greenwood Group sendiri mencatatkan penjualan landed maupun apartemen sebanyak 70 persen. Dari catatan tersebut pihak pengembang sebenarnya tidak pernah membayangkan bisa meraihnya di masa pandemi seperti sekarang ini.

“Kerjasama dengan developer Australia ini diharapkan dapat menambah volume transaksi proyek-proyek besutan Greenwoods Group khususnya di wilayah Bali. Kami, berkeyakinan tinggi bahwa hal itu akan terwujud, mengingat tren kepemilikan hunian kedua bagi warga asing, seperti asal Negeri Kanguru di Pulau Dewata terbilang cukup tinggi,” kata Okie.

 

(Asep Irwan)